Prinsip Antar Muka menurut Ben Shneiderman’s
“Eight Golden Rules of Dialog
Design”
Upayakan untuk tetap konsisten.
Gunakan short cut pada bagian
yang sering digunakan.
Sediakan feedback yang
informatif.
Dialog memiliki lingkup
tertentu.
Sediakan penanganan kesalahan
yang sederhana.
Perbolehkan user melakukan
aksi mundur atau pembatalan.
Berikan kontrol internal.
Kurangi aktifitas mengingat.
Prinsip Antar Muka menurut Deborah J. Mayhew’s
“General Principles of User
Interface Design”
User compatibility : Kesesuaian tampilan dengan tipikal dari user, karena berbeda user bisa jadi kebutuhan tampilannya berbeda.
Product compatibility :
Produk aplikasi yang dihasilkan juga harus sesuai, memiliki tampilan yang
sama/serupa, baik untuk user yang awam maupun ahli.
Task compatibility :
Fungsional dari task/tugas yang ada harus sesuai dengan tampilannya.
Work flow compatibility :
Aplikasi bisa dalam satu tampilan untuk berbagai pekerjaan, dengan pertimbangan
tidak terlalu overload.
Consistency : Jika anda
menggunakan istilah save yang berarti simpan, maka gunakan terus istilah
tersebut.
Familiarity : Icon disket
akan lebih familiar jika digunakan untuk perintah menyimpan.
Simplicity : Aplikasi harus
menyediakan pilihan default untuk suatu pekerjaan.
Direct manipulation : Untuk
mempertebal huruf, cukup dengan ctrl+B.
Control : Berikan kontrol
penuh pada user, tipikal user biasanya tidak mau terlalu banyak aturan.
WYSIWYG : WYSIWYG (What You See
Is What You Get), artinya adanya korespondensi satu ke satu antara informasi
di layar dengan informasi di printed-output atau file. Buatlah tampilan mirip
seperti kehidupan nyata user dan pastikan fungsionalitas yang ada berjalan
sesuai tujuan.
Flexibility : Tool/alat yangbisa
digunakan user dan jangan hanya terpaku pada keyboard atau mouse saja.
Responsiveness : Tampilan
yang di buat harus ada responnya. Misal, tampilan please wait 68%…
Invisible technology : User
tidak penting mengetahui algoritma apa yang digunakan.
Robusteness : Dapat
mengakomodir kesalahan user, jangan malah eror, apalagi sampai crash.
Protection : Melindungi user
dari kesalahan yang umum dilakuakan. Misalnya, dengan memberikan fitur back
atau undo.
Ease of learning : Aplikasi
mudah dipelajari bagi user novice (awam). Hal ini akan memberikan
motivasi kepada user tersebut untuk menggunakannya.
Ease of use : Buatlah sistem
yang mudah digunakan untuk expert user. Sehingga sistem yang kita bangun tidak
hanya dipakai untuk novice user tetapi bisa juga dipakai untuk user yang sudah
ahli.
Prinsip Antar Muka menurut IBM’s
“Design Principels for
Tomorrow”
Kesederhanaan : tidak mengabaikan usability demi fungsionalitas tertentu.
Support : pengguna tetap
terkendali melalui panduan proaktif.
Familiarity : bangun
pemahaman pengguna.
Obviousness : buat objek
fungsinya dapat terlihat dan intuitif.
Encouragement : buat aksi
dapat diperkirakan hasilnya dan dapat dibatalkan.
Satisfaction : berikan
pencapaian progress.
Accessibility : buat semua
object dapat di akses setiap saat.
Safety : pastikan pengguna
terbebas dari masalah.
Versatility : berikan
alternatif teknik interaksi.
Personalization : berikan
kesempatan pengguna ntuk kustomisasi.
Affinity : sesuaikan objek
dengan kehidupan nyata melalui desain visual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar